10+ Contoh Teks Berita Singkat + Unsur 5W 1H & Strukturnya

Pro dan Kontra Sistem Zonasi dalam PPDB

Pemerintah mulai menerapkan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020. Penerapan sistem baru ini mengundang pro dan kontra yang berujung pada aksi protes beberapa masyarakat.

Salah satu aksi protes tersebut terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/6). Tidak tanggung-tanggung, aksi protes tersebut berlangsung hingga malam hari. Nama Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, disebut-sebut oleh para demonstran.

Bahkan, para demonstran tersebut menginginkan Muhadjir untuk dipecat. Presiden Joko Widodo pada akhirnya memberikan respon terhadap keluhan warga. Beliau mengakui bahwa sistem zonasi ini perlu dikaji ulang.

Kemudian, Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan akhirnya angkat bicara. Beliau menjelaskan bahwa penerapan sistem zonasi ini adalah hasil dari menimba inspirasi dari beberapa negara maju seperti Amerika, Australia, Jepang, Skandinavia, Malaysia, dan beberapa negara maju lainnya.

Muhadjir berujar tidak perlu ada zonasi jika harus menunggu semua infrastruktur sudah baik dengan merata. Justru, lanjutnya lagi, sistem zonasi tersebut dilakukan untuk mengoreksi dan mengejar ketimpangan secara radikal.

Prabowo Subianto akan Pimpin HUT RI ke-74 di DPP Gerindra

Ketua umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, rencananya akan menjadi inspektur upacara dan memimpin jalannya upacara bendera HUT RI ke-74 yang akan dilaksanakan di kantor DPP Partai Gerindra, yaitu di Jalan RM. Harsono, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Hal ini diutarakan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sumfi Dasco Ahmad. Ia mengatakan bahwa upacara tersebut akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Ia pun berharap seluruh pengurus DPP, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, dan anggota DPR RI dari partai Gerindra yang berada di Jakarta dapat menghadiri upacara peringatan hari kemerdekaan RI tersebut.

Dasco juga menegaskan bahwa setelah kegiatan upacara bendera berakhir, kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah perlombaan bersama masyarakat yang tinggal di sekitar DPP Partai Gerindra. Hal ini bertujuan untuk menyemarakkan perayaan HUT RI yang ke-74.

Bahaya sampah plastik kini tengah menjadi sorotan berbagai kalangan masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya sampah plastik yang ditemukan mencemari lingkungan terutama lautan.

Limbah plastik yang tidak dapat terurai dengan mudah bukan sekedar isapan jempol belaka. Baru-baru ini, seorang mahasiswa menemukan sampah lastik Indomie bertuliskan “Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku”.

Mahasiswa tersebut pun akhirnya memutuskan untuk mengunggah foto kemasan Indomie tersebut pada laman akun media sosial pribadinya. Penemuan tersebut membuktikan bahwa sampah plastik tidak mudah untuk diuraikan.

Fenomena-fenomena sampah plastik tersebut juga mengundang tanggapan tegas dari Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, yang terkenal dengan slogan ‘Tenggelamkan!’

Susi berpendapat bahwa pembuang sampah plastik di lautan harus ditenggelamkan layaknya illegal fishing. Ia berpendapat demikian lantaran prihatin menyaksikan laut Indonesia yang diprediksi akan ‘dihuni’ oleh lebih banyak plastik daripada ikan pada tahun 2040 mendatang.

“Kita malu menjadi penyumbang sampah plastik nomor 2 di dunia, padahal kita penyumbang ikan nomor 4 di dunia. Bangsa Indonesia ini bagaimana? Malu tidak? Katanya bangsa besar, buang sampah nomor 2 di dunia. Tidak boleh,” ujar Susi tegas.

Susi juga menawarkan beberapa solusi kepada masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah plastik, seperti tidak menggunakan sedotan yang terbuat dari plastik serta tidak menggunakan wadah plastik sekali pakai.

“Plastik sekali pakai? Tidak! Buang sampah sembarangan? Tenggelamkan!” ujar Susi bersemangat.

Banjir Melanda Nunukan

Kalimantan lagi-lagi dilanda bencana. Belum usai masalah kabut asap yang melanda Kalimantan, kini kembali Kalimantan dilanda bencana banjir, tepatnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Banjir tersebut terjadi pasca hujan lebat yang mengguyur sejak Selasa (13/8/2019) hingga Rabu (14/8/2019) tengah malam. Ketinggian genangan air bervariasi, yaitu antara 20 cm hingga 120 cm.

Rita Rosita dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir bahwa banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Mamolo, Kabupaten Nunukan, sehingga menyebabkan 40 rumah di dusun Mamolo terendam genangan air.

“Tidak hanya merendam rumah penduduk, derasnya arus sungai Mamolo juga merusak 2 jembatan penghubung, kebun, tanaman, persawahan, serta 4 perahu rusak dan 1 rumah warga rusak berat,” tambah Rita.

Selain rumah warga dan jembatan, banjir juga merusak kebun, tanaman, dan persawahan warga. Petani rumput laut dan nelayan juga merasakan imbasnya karena banjir tersebut juga telah menenggelamkan 4 perahu dan merusak beberapa perahu lainnya.

Tim BPBD yang sudah berada di lokasi kejadian sejak pukul 06.00 WITA langsung melakukan evakuasi. Beberapa fasilitas evakuasi yang diturunkan, antara lain 1 unit perahu lipat, 1 unit mobil penyelamat, 1 unit mobil pickup, 1 unit motor trail, dan beberapa alat tambahan lainnya.

Selain alat-alat tersebut, BPBD Nunukan juga menurunkan 15 personel yang dibantu oleh polisi dan warga sekitar untuk melakukan evakuasi.

Evakuasi dihentikan pada pukul 10.00 WITA karena kondisi perkampungan sudah mulai normal dan genangan air sudah mulai surut. Akan tetapi, pengawasan yang intensif tetap dilakukan karena beberapa ruas jalan masih terendam genangan air yang cukup tinggi.

Tersangka Kasus Kebakaran Hutan di Kalbar jadi 30 Orang

Kepolisian Republik Indonesia tengah mengusut kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Barat. Dari proses penyelidikan tersebut, polisi telah menetapkan 30 orang tersangka yang awalnya hanya 18 orang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah tersangka diakibatkan oleh jumlah kasus yang juga bertambah, yaitu dari 14 kasus menjadi 26 kasus.

Dedi juga menambahkan bahwa para tersangka pembakaran hutan dan lahan tersebut bergerak secara individu. Mereka mengaku bahwa tidak ada korporasi yang bekerja sama. Namun, penyidik akan tetap terus mendalami dan mengembangkan kasus ini.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah membentuk tim khusus untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di enam provinsi, antara lain Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Tugas enam tim tersebut adalah untuk mengecek dan mengevaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan. Tim ini juga sudah bergerak sejak Rabu (14/8/2019).

Selain faktor campur tangan manusia yang menyebabkan kebakaran hutan, Mabes Polri juga menyatakan kesiapannya untuk mengantisipasi bahaya kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh faktor cuaca.

Gempa Magnitudo 5,1 Dirasakan Warga Bantul Hingga 5 Detik

Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyatakan bahwa warga Bantul merasakan guncangan gempa pada hari Sabtu (10/8), pada pukul 20.26 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan bahwa warga merasakan getaran sedang hingga kuat selama 4 hingga 5 detik. Beberapa warga di wilayah lain, seperti Kalasan, Sambisari, dan Purwomartani merasakan getaran selama 1 hingga 2 detik.

BMKG merilis bahwa gempa dengan magnitudo 5,1 yang berada di kedalaman 10 km tersebut tidak berpotensi tsunami. BMKG juga menambahkan bahwa gempa berpusat di 105 km barat daya Bantul, D.I. Yogyakarta.

BMKG: Hujan Lebat Masih Akan Mengguyur Aceh, Sumatra, Hingga Kalimantan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan tertulis memaparkan bahwa akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi hujan selama tiga hari ke depan, yaitu dari tanggal 14 Agustus 2019 hingga 16 Agustus 2019.

BMKG juga menambahkan bahwa daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan antara lain adalah Aceh, Sumatra Barat, Riau, dan Papua.

BMKG juga memberikan peringatan bahwa beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatra Utara dan Kalimantan Barat berpotensi diterpa hujan dengan intensitas yang lebih lebat yang disertai angin kencang dan kilat.

Potensi hujan lebat ini disebabkan oleh intrusi massa udara kering dari Belahan Bumi Selatan (BBS) yang melintasi Samudra Hindia Barat, Perairan Selatan Jawa, hingga Teluk Carpentaria Australia.

Tsunami Terjang Selat Sunda, Korban Diperkirakan Masih Terus Bertambah

Hingga Minggu pagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah korban tsunami Selat Sunda mencapai 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Bahkan, jumlah korban hilang kini telah berkembang menjadi lebih dari 200 orang.

Selain korban jiwa, luka-luka, dan hilang, BNPB juga merilis kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat, sedangkan puluhan kapal dikabarkan rusak ringan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (23/12) pagi menegaskan bahwa pendataan masih dilakukan karena kemungkinan data korban dan kerusakan akan masih terus bertambah.

Pandeglang merupakan daerah terdampak tsunami yang paling parah dengan jumlah 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

BNN dan Polisi Berhasil Menemukan 180 Kg Ganja di Bawah Kasur

BNN berkolaborasi dengan Polres Tebingtinggi berhasil membekuk seorang pengedar ganja berinisial RN alias Inal (41). Penangkapan tersebut dilakukan pada hari Jumat (16/8/2019) dalam pengembangan kasus yang dilakukan oleh tim gabungan tersebut.

Dari keterangan tersangka, Satuan Reserse Narkoba Polres Tebingtinggi dan BNN berhasil menyita 180 kg ganja yang disembunyikan di bawah kasur yang terdapat di sebuah rumah di Jalan Soekarno-Hatta di daerah Tambangan, Tebingtinggi.

Barang bukti tersebut kemudian diamankan di kantor polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi menambahkan bahwa bungkusan ganja tersebut sudah dalam kondisi siap edar.

Sunadi juga menyampaikan bahwa Inal akan dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 dan/atau Pasal 111 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

5 Jemaah Haji Dirujuk ke Rumah Sakit di Jeddah

Lima Jemaah haji yang baru tiba di Bandara King Abdul Aziz segera dirujuk ke rumah sakit yang berada di Jeddah. Rujukan tersebut dilakukan dengan melihat kondisi para jemaah haji yang membutuhkan perawatan lebih intensif.

M. Zainul Mukhorobin selaku petugas Kesehatan Daker Bandara Jeddah-Madinah menuturkan bahwa ada beberapa tahapan pemeriksaan sebelum jemaah haji dirujuk ke rumah sakit.

Tahapan-tahapan tersebut meliputi triase hijau, kuning, dan merah yang disesuaikan dengan tingkat kegawatan.

Sesaat setelah pendaratan, tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat langsung bersiap siaga untuk memantau kondisi para jemaah haji yang baru saja tiba di bandara.

Jika terjadi keluhan, para tim medis akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan kategori kegawatan.

Jemaah dengan kategori triase hijau diizinkan untuk kembali ke kloter setelah dilakukan pemeriksaan. Jemaah dengan triase kuning akan dirujuk ke klinik kesehatan, sedangkan triase merah akan dirujuk ke rumah sakit.

Melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Festival Irau Pantai di Belitung

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengadakan festival tahunan bertajuk “Irau Pantai” untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.

Menurut Koko Hariyanto, Ketua Pelaksana Festival Irau Pantai, festival ini merupakan bentuk selamatan laut yang dilakukan para nelayan demi melestarikan ekosistem laut.

Agar tradisi selamatan ini dapat menarik minat para wisatawan, kegiatan ini pun akhirnya dikemas dalam bentuk festival menarik dengan berbagai kegiatan, seperti lomba memancing ikan bebulus dan bekater.

Koko Hariyanto juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga ditujukan untuk memotivasi nelayan agar mencintai laut. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi melestarikan laut dengan mengajak para nelayan untuk tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang undang-undang.