PENGERTIAN IDEOLOGI: Fungsi, Macam Macam Ideologi di Indonesia & Dunia

Pengeritan Ideologi – Ideologi tentu bukan istilah asing bagi masyarakat Indonesia. Ideologi sendiri adalah paham atau teori yang berfungsi mengarahkan tujuan hidup manusia. Contoh sederhananya adalah Pancasila yang merupakan ideologi dasar bagi bangsa Indonesia.

Selain pancasila, ada beragam jenis ideologi lain yang masing-masing dianut oleh suatu sistem bernegara, diantaranya adalah kapitalisme, liberalisme, fasisme dan sebagainya.

Dalam artikel ini kita akan membahas tentang apa itu definisi ideologi? mulai dari pengertian ideologi, fungsi dan juga macam-macam ideologi.

Pengertian Ideologi

pengertian ideologi
slideplayer.info

Ideologi terbentuk dari dua kata: idein dan logos. Idein berarti memandang, melihat, tetapi juga bisa diartikan sebagai sebuah ide atau gagasan pikiran. Sedangkan logos memiliki arti logika atau ilmu pengetahuan.

Secara harfiah, ideologi bisa dimaknai sebagai ide pikiran yang berlandaskan ilmu dan dijadikan keyakinan untuk mewujudkan cita-cita tertentu. Ideologi juga terbagi menjadi dua macam dengan penafsiran yang berbeda.

1. Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka memiliki sifat yang tidak mutlak dan dinamis. Ideologi ini tidak terkesan memaksa dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Ideologi terbuka biasanya masih mengandung nilai-nilai budaya serta moral dari masyarakatnya sendiri.

Ideologi terbuka bukan hanya ditentukan oleh satu pihak saja, melainkan juga timbul dari masyarakat yang kemudian disepakati bersama. Karena sifatnya tidak memaksa, ideologi terbuka biasanya menghargai keberagaman dan perbedaan.

Itulah mengapa ideologi terbuka lebih bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Meski demikian, ideologi ini tetap menuntut masyarakatnya untuk menjalani kehidupan yang bertanggung jawab.

2. Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup bersifat mutlak, memaksa, dan tidak dapat diganggu gugat. Ideologi tertutup adalah ajaran atau falsafah hidup yang dinyatakan sebagai suatu kebenaran. Ajaran ini tidak boleh dipersoalkan dengan alasan apa pun dan wajib dipatuhi oleh masyarakat di dalamnya.

Pada dasarnya, ideologi tertutup dapat digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Ideologi tertutup juga diharapkan mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib dan teratur, tidak terjadi perpecahan, serta mencegah pemberontakan atau perdebatan yang tak perlu.

Namun, pada praktiknya, ideologi tertutup biasanya lebih mengarah pada kepentingan satu kelompok yang kemudian dipaksakan kepada semua orang. Ideologi tertutup mengatur semua aspek kehidupan secara mutlak, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.

Masyarakat juga tidak boleh menolak dan harus tunduk pada aturan-aturan tersebut. Hal ini sebenarnya sangat rentan dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), itulah mengapa idologi tertutup jarang digunakan sebagai landasan hidup.

Fungsi Ideologi

Fungsi Ideologi
sleekr.co

Ideologi harus dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat, khususnya sebuah negara. Hal ini karena ideologi memiliki beberapa fungsi penting sebagai berikut.

1. Sebagai Struktur Kognitif dan Orientasi Dasar

Ideologi adalah cara untuk memandang sekaligus memahami keadaan di sekitarnya. Ideologi bisa menjadi dasar atau patokan untuk mencari sebuah solusi dari permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat.

Ideologi juga berfungsi sebagai orientasi dasar bagi suatu kelompok masyarakat. Artinya, ideologi mampu mengarahkan setiap anggotanya dalam menjalani kehidupan demi tercapainya tujuan bersama.

2. Sebagai Pedoman yang Memandu Perilaku Masyarakat

Ideologi biasanya sangat memegang teguh nilai-nilai sosial dan norma yang sudah berlaku di masyarakat. Jadi, ideologi juga bisa berfungsi sebagai pedoman hidup atau rambu-rambu dalam bertingkah laku.

3. Sebagai Kekuatan/Motivasi Dalam Pencapaian Tujuan

Ideologi bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya. Tidak hanya berlaku pada bentuk negara saja, tetapi juga termasuk perseorangan. Itulah mengapa ideologi sangat penting dimiliki oleh setiap individu maupun kelompok masyarakat (negara).

4. Sebagai Penentu Identitas Diri

Ideologi juga bisa menentukan identitas suatu bangsa. Sebagai contoh, Pancasila dengan lima asasnya menggambarkan Indonesia sebagai bangsa yang beriman, menjunjung tinggi demokrasi dan keadilan, serta sangat menghargai pluralitas.

Macam-Macam Ideologi

Macam-Macam Ideologi
faghlaifinaim.blogspot.com

Penduduk dunia merupakan masyarakat majemuk yang pastinya memilki perbedaan dalam banyak hal, termasuk adat istiadatnya dan cara pandang tentang kehidupan. Hal ini menyebabkan timbulnya beragam ideologi di berbagai negara.

Berikut adalah beberapa jenis ideologi yang cukup populer di dunia.

1. Kapitalisme

Kapitalisme adalah suatu paham yang mendukung kebebasan individu (pihak swasta) untuk berpartisipasi dalam roda perekonomian negara. Para penganut paham ini beranggapan bahwa kebebasan berbisnis bisa menstabilkan kondisi finansial bangsa.

Kebebasan juga akan membuat para pelaku bisnis mendapatkan keuntungan sekaligus menciptakan persaingan usaha yang sehat. Namun, pada kenyataannya, unsur kebebasan ini justru menimbulkan konsekuensi negatif.

Para pemilik modal bisa bebas melakukan segala cara demi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya. Akibatnya, pasar cenderung dimonopoli atau dikuasai oleh pihak-pihak tertentu saja.

Ciri-ciri kapitalisme:

  • Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi,
  • Hak-hak pribadi harus diakui,
  • Setiap individu bebas meraup untung sebesar-besarnya dengan berbagai cara,
  • Pemerintah dilarang membatasi aktivitas maupun kepemilikan para pemegang modal, dan
  • Muncul perilaku materialistis dan individualis yang mementingkan diri sendiri.

2. Liberalisme

Liberalisme adalah suatu paham yang menjunjung tinggi kebebasan serta hak-hak pribadi setiap individu. Kebebasan yang dimaksud meliputi segala aspek, termasuk hak untuk memeluk agama, beribadah, memiliki barang pribadi, serta menyampaikan pendapat.

Ciri-ciri liberalisme:

  • Persamaan hak dan kesempatan adalah hal yang mutlak;
  • Setiap individu harus mendapat perlakuan yang setara dalam berbagai bidang;
  • Kekuasaan tertinggi adalah rakyat. Jadi, pemerintah juga harus bertindak sesuai dengan persetujuan masyarakat.;
  • Adanya hukum negara yang diterapkan demi melindungi hak-hak setiap warganya; dan
  • Penganut paham liberalisme biasanya menentang dogmatisme, yaitu ajaran yang berdasarkan keyakinan tertentu.

3. Sosialisme

Sosialisme adalah paham yang meyakini bahwa pemerintah atau negara memiliki peran yang sangat dominan terhadap setiap individu. Jadi, sosialisme berbanding terbalik dengan kapitalisme dan liberalisme, pasalnya tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi.

Ciri-ciri sosialisme:

  • Kepentingan dan kekuasaan negara adalah yang utama;
  • Setiap individu adalah sama, artinya tidak ada kelas-kelas sosial yang membagi lapisan masyarakat;
  • Negara mengontrol penuh dalam aspek produksi. Artinya, alat produksi dikuasai oleh negara;
  • Hak milik pribadi atas produksi juga tidak akan diakui, jadi tidak ada kebebasan bagi seseorang untuk memiliki perusahaan; dan
  • Karena produksi dikuasai negara, kegiatan distribusi dan konsumsi juga dikendalikan oleh pemerintah.

4. Fasisme

Fasisme merupakan paham politik dengan kepemimpinan absolut, yaitu meyakini bahwa pemerintah adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Contoh negara yang pernah menganut paham fasisme adalah Jerman dan Italia pascaperistiwa Perang Dunia I.

Ciri-ciri fasisme:

  • Pemerintahan bersifat otoriter dan absolut,
  • Pengikutnya bersifat homogen atau seragam,
  • Memiliki sistem pemerintahan hanya dengan satu partai,
  • Tidak mengakui adanya oposisi,
  • Tidak mengenal demokrasi, dan
  • Tidak mengakui persamaan derajat dan menentang kebebasan berpendapat.

5. Kolonialisme

Kolonialisme adalah paham politik yang bertujuan untuk memperluas wilayah suatu negara, caranya dengan menduduki atau menguasai daerah lain. Contoh praktik kolonialisme adalah penjajahan Indonesia oleh negara-negara lain seperti Inggris dan Belanda.

Ciri-ciri kolonialisme:

  • Penganut paham ini meyakini bahwa negara kolonial lebih tinggi/hebat ketimbang daerah yang dijajah;
  • Menanamkan doktrin bahwa kolonialisme memberikan dampak baik bagi daerah yang dijajah, misalnya dengan iming-iming pembangunan infrastruktur; dan
  • Alih-alih mengembangkan potensi daerah yang dijajah, kelompok kolonial cenderung merampas SDA dan menggunakannya untuk kepentingan negaranya sendiri.

6. Marxisme

Marxisme merupakan paham politik yang didasarkan pada teori-teori yang dicetuskan oleh Karl Marx. Teori tersebut tidak hanya berkaitan dengan politik, tetapi juga menyangkut sistem ekonomi dan sosial.

Ciri-ciri marxisme:

  • Menganut ajaran materialisme, yaitu meyakini bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki wujud;
  • Penganut marxisme biasanya ateis (tidak beragama). Ini adalah dampak ajaran materialisme sehingga penganutnya tidak percaya dengan keberadaan Tuhan;
  • Menganut norma rigid alias kaku, jadi kehidupan masyarakat benar-benar diatur sedemikian rupa oleh pihak penguasa; dan
  • Tidak mengakui hak milik perseorangan. Apa pun yang dimiliki oleh setiap individu berarti dikuasai oleh negara dan pemerintah berhak mengelolanya.

7. Pancasila

Pancasila merupakan ideologi dasar sekaligus falsafah hidup bangsa Indonesia. Sesuai dengan namanya, Pancasila memiliki lima dasar/asas yang mengatur kehidupan masyarakat dengan tujuan mewujudkan cita-cita nasional.

Ciri-ciri Pancasila:

  • Menganut prinsip ideologi terbuka yang bersifat dinamis;
  • Nilai-nilai Pancasila berasal dari kepribadian masyarakatnya sendiri;
  • Menghargai pluralitas atau keberagaman, karena itu Pancasila dapat diterima oleh semua kalangan meskipun memiliki latar belakang yang berbeda;
  • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa;
  • Penerapan demokrasi dengan menghormati kebebasan berpendapat; dan
  • Bertujuan mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.

Itulah penjelasan mengenai seluk-beluk ideologi. Setiap ideologi rupanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal inilah yang perlu Anda ketahui agar lebih mengerti tentang paham-paham yang pernah berkembang di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *