PENGERTIAN PANCASILA: Sejarah, Fungsi, Tujuan, Isi Pancasila & Arti Maknanya

Pengertian Pancasila – Setiap negara memiliki ideologi yang digunakan sebagai landasan berfikir, baik untuk kepentingan umum maupun pribadi. Mayoritas warga sepakat dengan nilai-nilai dasar tersebut.

Di Indonesia, Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi warganya. Ini menjadi pedoman ideal karena mampu mewujudkan kehidupan adil bagi masyarakat dan memberi semangat persatuan bagi seluruh kalangan.

Anda tentu sudah pernah mendengar banyak ideologi yang berkembang di luar sana, seperti liberalisme, komunisme, totalitarianisme, dan lain sebagainya. Namun, mengapa Pancasila menjadi pilihan terbaik?

Banyak warga Indonesia masih belum paham tentang Pancasila. Untuk memahami lebih jauh mengenai ideologi ini, Anda perlu membaca pengertian, fungsi, tujuan, sejarah, serta kandungannya.

Pengertian Pancasila

Pengertian Pancasila
menpan.go.id

Dari sisi bahasa, para leluhur memberi nama berdasarkan bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata: panca dan sila.

Panca memiliki arti lima dan sila memiliki arti asas atau dasar. Secara umum, negara Indonesia berpedoman pada lima tumpuan berpikir tersebut untuk menjalankan pemerintahannya.

Selain dari segi bahasa, Anda dapat memahami Pancasila secara simbolis. Seekor burung garuda dengan perisai di dada menjadi simbol ideologi ini. Terlebih, setiap elemen mewakili filosofi tertentu.

Warna emas pada burung garuda melambangkan kejayaan dan keagungan negara Indonesia. Berikutnya adalah jumlah bulu yang melambangkan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Di sayap, ekor, dan leher, masing-masing terdapat 17, 8, dan 45 helai bulu. Secara keseluruhan, ini merujuk pada hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Simbol berikutnya adalah perisai di dada burung garuda. Anda dapat melihat garis hitam tebal di tengahnya. Ini merujuk pada garis ekuator, di mana negara Indonesia berada.

Warna dasar perisai adalah merah dan putih. Tentu Anda sudah paham warna bendera RI, bukan?

Pada perisai terdapat banyak simbol dan filosofi berbeda. Sebagai contoh adalah bintang. Ini melambangkan keesaan Tuhan! Rakyat Indonesia mempercayai Tuhan yang satu.

Berikutnya adalah rantai. Ini menjadi simbol adab dan keadilan di masyarakat. Artinya, pemerintah menjamin kesetaraan hak-hak seluruh rakyat, baik kebebasan maupun hak hidup. 

Anda juga dapat melihat simbol pohon beringin pada perisai. Ini memiliki arti naungan persatuan di Indonesia meskipun memiliki ragam suku, ras, agama, budaya, dan adat istiadat.

Simbol berikutnya berupa kepala banteng. Seluruh warga negara wajib mendahulukan kepentingan masyarakat dan negara di atas keperluan pribadi. Ini merupakan wujud kebijaksanaan dalam bermasyarakat. 

Selain semua simbol di atas, ada juga kapas yang merujuk pada keadilan sosial. Semua warga wajib menciptakan suasana kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan.

 

Fungsi Pancasila

Fungsi Pancasila
pancasilaf.blogspot.com

1. Dasar Negara

Sebagai ideologi sebuah negara, Pancasila memiliki banyak fungsi. Bagi NKRI, ini menjadi dasar atau pijakan dalam membangun bangsa dan sebagai sumber hukum pada seluruh unsur negara.

2. Cita-Cita Moral

Semua nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan cermin kebudayaan masyarakat. Ini membentuk kekuatan rohaniah dan pedoman sempurna dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

3. Pandangan Hidup

Setiap insan memiliki pandangan hidup. Akan tetapi, Anda perlu memiliki dasar yang seimbang dalam berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Pancasila mampu memenuhi kebutuhan ini.

4. Jiwa Bangsa

Ada istilah asing, yaitu volkgeish yang artinya jiwa rakyat atau bangsa. Pancasila telah ada sejak bangsa Indonesia lahir. Ini menjadi ciri khas bangsa yang tidak akan Anda temukan pada negara atau bangsa lain.

Selain itu, Pancasila menjadi cermin kepribadian bangsa Indonesia. Ini menjadi pegangan dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan negara, supaya kokoh dan tetap satu.

5. Ideologi Negara

Dalam menjalani kehidupan bernegara, bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai sebuah ideologi. Sumbernya adalah nilai-nilai serta adat istiadat yang ada di dalam masyarakat.

Pancasila juga berfungsi sebagai perjanjian luhur. Sebelum negara ini lahir, undang-undang tertulis belum ada. PPKI pada saat itu mengesahkan pembukaan UUD 45 berdasar pada Pancasila.

6. Sumber Hukum dan Tujuan Negara

Ideologi ini berperan sebagai sumber hukum. Semua hukum diatur dan dilandaskan pada Pancasila serta tidak boleh bertentangan sama sekali. Tujuannya untuk mencapai masyarakat makmur dan adil secara merata. 

Tujuan Pancasila

Tujuan Pancasila
wikimedia.org

Setiap filsafat atau ideologi memiliki tujuan masing-masing. Apa saja tujuan Pancasila?

1. Ketaatan pada Tuhan yang Maha Esa

Tujuan ideal pertama adalah pembentukan sebuah bangsa yang religius serta taat pada Tuhan yang satu. Dengan bekal moral yang bagus, negara Indonesia dapat terhindar dari kebiadaban bernegara.

2. Mencapai Keadilan Merata

Menjadi sebuah negara yang adil secara menyeluruh adalah impian bangsa Indonesia. Pancasila dapat mewujudkan impian tersebut, baik keadilan secara ekonomi maupun sosial. 

3. Melindungi Hak Asasi Manusia

Setiap manusia memiliki hak asasi yang wajib diperjuangkan dan dilindungi. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting dalam menaungi hak-hak kemanusiaan tersebut.

4. Menjunjung Demokrasi

Indonesia merupakan sebuah negara nasionalis. Semua masyarakat perlu mencintai tanah airnya dan menjunjung tinggi demokrasi. Pancasila memiliki fungsi penting dalam mencapai tujuan ini. 

Sejarah Singkat Pancasila

Sejarah Singkat Pancasila
bengkuluinteraktif.com

Kita bisa belajar banyak dari sejarah pembentukan Pancasila. Sebelum sampai pada tokoh-tokoh kemerdekaan, ideologi ini sudah disinggung pada keberadaan Kerajaan Majapahit.

Mahapatih Gajah Mada, seorang patih di Majapahit, terkenal karena Sumpah Palapanya. Beliau memiliki tujuan untuk mempersatukan nusantara dengan sumpah tersebut.

Pengaruh lain berasal dari kitab Sutasoma yang menjadi cikal bakal munculnya istilah Bhineka Tunggal Ika. Sebagai negara modern, Indonesia menggunakan Pancasila untuk menjalankan pemerintahan.

Saat memperjuangkan kemerdekaan RI, Soekarno memperoleh ilham ketika duduk di bawah pohon sukun. Pada masa itu, beliau sedang diasingkan di Flores!

Hasil renungan Soekarno berupa lima nilai yang dapat menjadi landasan negara Indonesia. Kelimanya dirangkum dan diberi nama Pancasila meskipun tidak ada bukti literatur bahwa beliaulah penemu istilah ini.

Pada awal kelahiran Pancasila, banyak sekali tokoh yang memperjuangkannya. Soekarno adalah salah satu orang yang paling lantang dan giat dalam mengenalkan ideologi ini pada dunia.

Pada pidato di sidang PBB setelah kemerdekaan Indonesia, Soekarno berhasil membawa Pancasila menjadi salah satu ideologi terkenal hingga sekarang.

Dalam perkembangan Pancasila, terdapat banyak perubahan susunan sila semenjak lahirnya BPUPKI hingga Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968.

Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei 1945. Pada saat itu, pengisi pidato adalah Mohammad Yamin dan beliau mengusulkan lima sila sebagai landasan dasar negara Indonesia.

Dua hari kemudian, pada tanggal 31 Mei 1945, BPUPKI menyelenggarakan sidang dan merevisi kelima sila sebelumnya.

Sehari kemudian, pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato dan mengusulkan susunan lima sila yang sudah beliau revisi. Pada hari itulah ditetapkan istilah sekaligus menjadi hari lahir Pancasila.

Ketiga usulan dari tokoh-tokoh bangsa tersebut diterima dengan baik, namun masih perlu dibahas oleh kelompok kecil bernama Panitia Sembilan.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menetapkan Piagam Jakarta yang mencantum rumusan Pancasila terbaru. Tidak lama berselang, negara Indonesia memperoleh kemerdekaannya.

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, PPKI menggantikan BPUPKI. Organisasi ini bertugas menyempurnakan rumusan Pancasila.

Sehari setelah kemerdekaan, Bung Hatta mengusulkan sedikit perubahan pada sila pertama menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Sebelumnya adalah “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Seiring waktu berjalan, Pancasila juga mendapat beberapa ragam revisi hingga tahun 1968, pada masa pemerintahan Soeharto. Rumusan tersebut dipakai hingga sekarang.

Butir-Butir Pancasila dan Penjelasannya

Butir-Butir Pancasila
kompasiana.com

1. Ketuhanan yang Maha Esa

  • Semua rakyat Indonesia menyatakan kepercayaan serta ketaatan kepada Tuhan yang satu.
  • Bangsa Indonesia percaya adanya Tuhan tunggal berdasar pada kepercayaan dan agama masing-masing.
  • Memiliki sikap saling menghormati dan mau bekerja sama antarpemeluk agama meskipun memiliki beberapa perbedaan.
  • Menjaga kerukunan antarumat beragama.
  • Kepercayaan terhadap Tuhan yang satu serta hidup beragama menyangkut hubungan pribadi dengan tuhannya.
  • Memiliki sikap saling menghargai dalam beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
  • Tidak boleh memaksakan suatu kepercayaan atau agama kepada orang lain.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

  • Sebagai makhluk Tuhan, semua manusia berhak mendapat perlakuan sama sesuai dengan martabat dan harkat masing-masing.
  • Semua warga wajib mengakui persamaan derajad serta hak asasi manusia. Tidak boleh membeda-bedakan kedudukan sosial, agama, suku, dan lain sebagainya.
  • Mencintai sesama manusia.
  • Memiliki tenggang rasa antar sesama.
  • Tidak berlaku semena-mena.
  • Menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
  • Ikut serta dalam kegiatan kemanusiaan.
  • Memiliki keberanian membela keadilan dan kebenaran.
  • Semua warga harus merasa menjadi bagian dari peradaban manusia.
  • Mau bekerja sama dan menghormati bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

  • Mampu mendahulukan kepentingan bersama dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Mau dan siap berkorban untuk kepentingan bangsa apabila dibutuhkan.
  • Memiliki rasa cinta kepada negara dan tanah air.
  • Merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang dilandaskan pada perdamaian abadi, kemerdekaan, dan keadilan sosial.
  • Bertumpu pada Bineka Tunggal Ika dalam menjaga persatuan Indonesia.
  • Mengembangkan dan memajukan pergaulan demi kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Semua warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang serupa.
  • Dilarang memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah demi kepentingan bersama.
  • Melakukan musyawarah dengan asas kekeluargaan guna mencapai mufakat.
  • Menjunjung tinggi dan menghormati semua hasil musyawarah.
  • Berniat baik dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan keputusan musyawarah.
  • Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi saat menjalankan musyawarah.
  • Setiap peserta harus memiliki hati nurani dan akal sehat saat bermusyawarah.
  • Hasil keputusan harus bisa dipertanggungjawabkan terutama kepada Tuhan yang satu, nilai-nilai keadilan, persatuan, dan harkat-martabat manusia.
  • Memilih wakil-wakil yang dapat dipercaya guna melaksanakan musyawarah.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Menunjukkan sikap luhur atau mulia sebagai cermin asas kekeluargaan.
  • Memiliki sikap adil kepada sesama warga.
  • Seimbang ketika menjalankan kewajiban dan menuntut hak.
  • Menghargai hak orang lain.
  • Suka menolong sesama supaya mampu mandiri.
  • Tidak boleh memeras orang lain dengan memanfaatkan hak milik atau usaha-usaha yang dimiliki.
  • Tidak bergaya hidup mewah atau boros dengan harta atau hak milik pribadi.
  • Tidak boleh merugikan kepentingan publik ketika menggunakan hak miliknya.
  • Memiliki etos kerja tinggi.
  • Menghargai hasil karya orang lain, terutama yang bermanfaat untuk kepentingan bersama.
  • Aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan merata di masyarakat.

Pancasila terlihat abstrak bila dipahami dari kelima sila saja. Untuk itu, Anda perlu memahami lebih jauh dengan membaca butir-butir turunannya.

Detail-detail di atas menjelaskan ideologi Pancasila lebih lengkap dan mudah dipahami. Semua butir juga wajib dipraktikkan oleh semua rakyat Indonesia.


Secara garis besar, ideologi Pancasila sudah tidak bisa digantikan. Ini menjadi simbol kemerdekaan sekaligus pribadi bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu warga negara Indonesia, Anda wajib membela dan mempertahankan pedoman hidup bernegara tersebut. Tujuannya adalah untuk tetap bersatu dalam demokrasi dan perbedaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *