√ PETA INDONESIA HD : Gambar, Batas, Luas & Nama Provinsinya Lengkap

peta indonesia

Peta Indonesia – Indonesia yang terletak di Asia bagian tenggara adalah negara kepulauan terbesar di dunia, negara ini memiliki lebih dari 17.000 pulau yang terdiri dari gugusan pulau besar dan pulau-pulau kecil.

Indonesia terletak diantara benua daratan Benua Asia dan Australia serta samudra Pasifik dan juga Hindia. Negara ini memiliki 5 pulau besar, diantaranya adalah Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan Sulawesi.

Secara administratif, saat ini Indonesia memiliki total 415 Kabupaten, 1 Kabupaten administrasi, 93 Kota dan 5 kota administrasi yang tersebar di 34 Provinsi dari mulai Aceh sampai dengan Papua.

 

PETA INDONESIA HD

peta indonesia
golekgambar11.blogspot.com
dreamstime.com
peta negara indonesia
sejarah-negara.com

PETA BUTA INDONESIA

peta buta indonesia
geoardhy.files.wordpress.com

 

Letak Geografis Indonesia

Geografi Indonesia
idebebas.com

Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara yang wilayahnya didominasi oleh perairan. Wilayah daratannya terdiri dari ribuan pulau kecil dan lima pulau besar, yaitu Kalimantan, Sumatra, Papua, Sulawesi, dan Jawa. Luas total wilayah Indonesia hampir mencapai 2 juta kilometer persegi.

Secara geografis, posisi Indonesia sangat strategis karena berada di persilangan dunia atau world cross position yang menjadi jalur utama lalu lintas dunia. Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, dan dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Indonesia juga berbatasan dengan beberapa negara, baik berupa perbatasan darat maupun laut. Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina, di sebelah selatan berbatasan dengan Australia, dan di sebelah timur dengan Papua Nugini.

Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 60 LU–110 LS dan di antara 950 BT–1410 BT. Wilayah Indonesia yang terletak di koordinat tersebut adalah Pulau We, Pulau Rote, ujung utara Pulau Sumatra, dan Pulau Merauke.

Akibat posisi tersebut, Indonesia memiliki tingkat kelembapan sangat tingi. Selain itu, Indonesia juga memiliki ekosistem hutan hujan tropis karena curah hujannya relatif tinggi. Posisinya yang dilewati garis khatulistiwa membuat Indonesia juga mendapatkan sinar matahari yang cukup dalam waktu lama.

Demografi Indonesia

Demografi Indonesia
property-in.co

Jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah sekitar 264 juta jiwa. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan ke-4 sebagai negara berpenduduk terpadat di dunia. Sebagai negara kepulauan yang terbentang luas, tidak aneh jika penduduk Indonesia sangat beragam dalam hal etnis, agama, budaya, juga bahasa.

Antara tahun 2000 hingga 2010, pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat sekitar 1,49% per tahun. Pada tahun 2015, berdasarkan catatan Bank Dunia, laju pertumbuhan populasi ini sedikit menurun, yaitu menjadi 1,2%.

BACA JUGA: Peta Dunia

Di antara lebih dari seribu suku bangsa yang ada, suku Jawa dan Sunda adalah yang paling dominan. Keduanya berasal dari Pulau Jawa, pulau dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Tercatat, Provinsi Jawa merupakan provinsi terpadat dan Provinsi Papua Barat menjadi provinsi paling lengang.

Tak hanya berbeda dalam suku, budaya, dan bahasa, masyarakat Indonesia juga menganut agama yang beragam. Ada enam agama yang diakui oleh negara, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konfusianisme.

Indonesia memiliki kelimpahan dalam hal warga usia produktif dengan rata-rata usia penduduk 28,6 tahun. Adapun komposisi penduduk Indonesia berdasarkan usia adalah 0–14 tahun sebanyak 27,3%, 15–64 tahun sebanyak 66,5%, dan 65 tahun ke atas sebanyak 6,1%.

Sumber Daya Alam Indonesia

martinkosasi.blogspot.com

Sejak dahulu, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Fakta ini pula yang membuat Indonesia pernah mengalami masa penjajahan, terutama oleh bangsa Eropa yang ingin mengeruk sumber daya alam yang tersimpan di dalam perut bumi Indonesia.

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ini dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut.

  • Indonesia terletak di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi sehingga jenis tanamannya sangat beragam.
  • Secara geologis, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga terbentuk banyak pegunungan yang kaya mineral.
  • Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas (7,9 juta km2) dan kaya akan berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung berbagai jenis mineral.

Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi setelah Brazil. Indonesia menjadi habitat bagi 10% tanaman berbunga, 12% jenis mamalia, 16% jenis hewan reptil,  17% spesies burung, 18% jenis terumbu karang, dan 25% spesies hewan laut yang dikenal di dunia.

BACA JUGA: Peta Jawa

Di bidang pertanian, Indonesia juga terkenal akan kekayaan tanaman perkebunan, seperti cokelat, kopi, cengkih, karet, kelapa sawit, dan kayu. Beberapa jenis tanaman tersebut menempati urutan teratas dari segi produksi.

Selain kekayaan hayati, Indonesia juga menyimpan “harta karun” berupa beragam jenis barang tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, batu bara, emas, perak, nikel, tembaga, dan bauksit. Barang tambang ini tentunya merupakan modal penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.

Pembagian Wilayah di Indonesia

jatengprov.go.id

fYang dimaksud pembagian administratif adalah pembagian wilayah daratan dan perairan untuk dikelola pemerintah kawasan di dalam batas-batas wilayahnya masing-masing. Pengelolaan dilakukan menurut prinsip otonomi, dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas pembantuan.

Menurut UUD 1945 hasil amandemen kedua, Indonesia dibagi atas daerah provinsi yang terdiri dari kabupaten dan kota yang memiliki pemerintahan kawasan. Jadi, pembagian wilayah Indonesia dilakukan secara bertingkat dari yang tinggi hingga tingkat paling rendah sebagai berikut.

  1. Provinsi: merupakan tingkat administratif tertinggi, terdapat 34 provinsi yang dipimpin seorang gubernur.
  2. Kabupaten/Kota: memiliki tingkat yang setara, yaitu berada di bawah provinsi Kabupaten dipimpin oleh Bupati, sedangkan kota dikepalai seorang wali kota (kecuali pada Provinsi DKI Jakarta)
  3. Kecamatan: wilayah administratif di bawah pemerintah kabupaten atau kota (di Papua dan Provinsi diganti dengan distrik).
  4. Mukim; wilayah administratif di bawah kecamatan dan di atas gampong atau kelurahan. Struktur administratif ini hanya diterapkan di Provinsi Aceh.
  5. Kelurahan atau Des: tingkat administratif terendah dan berada di bawah kecamatan. Kelurahan dikepalai seorang lurah dan terdapat di kota, sedangkan desa dipimpin kepala desa dan terdapat di bawah kabupaten.

Selain jenjang yang sudah disebutkan di atas, pada kenyataannya, desa atau kelurahan dibagi lagi ke dalam  beberapa dusun, kampung, pedukuhan, dan lain-lain. Kemudian, wilayah tersebut dibagi lagi dalam rukun warga hingga rukun tetangga.

Sejarah Pembuatan Peta Indonesia

dreamstime.com

Sejarah pembuatan peta Indonesia telah melewati lika-liku yang panjang. Jika diringkas, perkembangan sejarah pembuatan peta di Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Tahun 1292–1293: pada penyerbuan tentara Yuan ke tanah Jawa, Raden Wijaya dari Kerajaan Kediri mempersembahkan sebuah peta sebagai tanda menyerah. Hal ini diketahui dari artikel yang ditulis sejarawan asal Belanda, C.J. Zandvliet, pada tahun 1994.
  • Abad ke-15: terdapat peta situasi geografi daratan Sunda yang menggambarkan pemukiman Kampung Ciela di dekat Bayongbong, Garut. Peta tersebut dibuat dari kain dan menyajikan unsur geografi, seperti gunung, pegunungan, sungai, dan kampung yang ditandai dengan simbol unik.
  • Tahun 1511: peta Indonesia mulai digunakan sejak bangsa Portugis datang ke Indonesia untuk pertama kalinya melalui ekspedisi pembuatan peta. Salah satu salinan atau kompilasi peta tersebut dikirim ke Portugis oleh Gubernur Alfonso d’Albuquerque.
  • Tahun 1540: peta Sumatra (Taprobana) dipublikasikan pertama kali oleh Munster/Holbein.
  • Akhir abad ke-16: Belanda berusaha mendapatkan satu set naskah peta Spanyol dan membangun kantor pemetaan di galangan kapal.
  • Peta Indiahe Orientalis Insulagrumque Adiacentium Typus menampilkan perpaduan tebaik ilmu kartografi dan informasi. Peta tersebut menggambarkan kepulauan Indonesia yang terkakhir dibuat sebelum kedatangan Belanda.
  • Tahun 1685: dibuatlah peta Dancerts yang menyajikan kepulauan Indonesia dengan lebih tepat dan rinci.
  • Abad ke-18: peranan militer Belanda sangat penting dalam pembuatan peta Indonesia dengan dibuatnya peta topografi daerah Batavia, Semarang, Soerabaja, dan Bandung yang memenuhi kaidah kartografi.
  • Tahun 1942–1945: sekutu melakukan pemetaan kota-kota besar di Sumatra. Tak hanya Amerika, Jepang pun melakukan penggambaran ulang sebagian besar seri topografi Indoneisa. Peran penting Jepang lainnya adalah pembuatan peta dengan menggunakan foto udara.
  • Tahun 1950–1990: periode awal Direktorat Jenderal Topografi Angkatan Darat. Namun, kurangnya anggaran membuat pada masa itu tidak ada pemetaan baru.
  • Pelita I tahun 1969-1970: dilakukan pemetaan baru daerah Kalimantan Barat.
  • Pada tahun 1952, Penerbit Djambatan NV menerbitkan Atlas Semesta Dunia yang merupakan atlas pertama Indonesia setelah merdeka.
  • Tahun 1970/1971: dimulainya Proyek Pemetaan Dasar Nasional oleh Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional).
  • Tahun 1985: Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Bank Dunia untuk program pemetaan ansional dengan skala 1:50.000 untuk daerah Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan
  • Tahun 1990: Bakosurtanal memberikan kepercayaan kepada perusahaan swasta yang bergerak di bidang pemetaan untuk membuat Peta Rupa Bumi (topografi) denan skala 1:25.000 untuk daerah Pantai Utara Jawa, sebagian Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Timor Timur.

Demikian tulisan singkat mengenai Indonesia, mulai dari peta Indonesia, letak astronomis geografis Indonesia dan hal-hal informatif lainnya. Semoga bermanfaat, sekian dan … #WASSALAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *