Peta Jakarta – Siapa yang tak kenal kota Jakarta? Ibu kota negara Indonesia yang menjadi pusat pemerintahan serta poros utama pengendalian semua sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jakarta merupakan kota metropolitan yang berkembang cepat dari masa ke masa. Banyak masyarakat luar daerah datang dan mengadu nasib di Jakarta, karena melihat prospek yang besar di setiap sektor kehidupannya.
Secara administratif, Jakarta terbagi kedalam 6 wilayah. Berikut ini adalah bagian-bagian wilayah provinsi DKI Jakarta beserta dengan pusat pemerintahannya.
- Jakarta Pusat (Menteng)
- Jakarta Barat (Kembangan)
- Jakarta Utara (Koja)
- Jakarta Timur (Cakung)
- Jakarta Selatan (Kebayoran baru)
- Kabupaten Kepulauan Seribu (Pulau Pramuka)
PETA JAKARTA
Sejarah Jakarta
Sunda Kalapa merupakan nama asli dari daerah Jakarta. Saat itu bangsa Portugis datang ke Indonesia dengan tujuan ingin melakukan bisnis rempah-rempah. Tepatnya pada masa pemerintahan Raja Wirawisesa, seorang raja Pajajaran.
Raja Wirawisesa melakukan perjanjian dengan bangsa Portugis karena terjadi persaingan ekonomi dengan kerajaan Demak dan Cirebon yang sama-sama sedang berkembang. Sedangkan Protugis bertujuan untuk melancarkan misi ekonominya juga di Sunda Kalapa.
Namun rencana ini dapat digagalkan oleh Pangeran Fatahillah yang melakukan penyerangan terhadap Portugis. Pasukan Fatahillah merupakan gabungan dari parajurit Kerajaan Demak dan Cirebon, dan berhasil memenangkan peperangan.
Akhirnya Sunda Kalapa jatuh ke tangan Fatahillah dan diubah namanya menjadi Jayakarta, pada tanggal 22 Juni 1527. Hingga akhirnya tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Jakarta dan selalu diperingati setiap tahunnya.
Waktu Belanda masuk ke Indonesia, mereka berhasil membumihanguskan Jakarta dan merebut kekuasaan semua kerajaan. Tepatnya pada tanggal 30 Mei 1619. Lalu Gubernur Jenderal Coen yang saat itu berkuasa mengganti Jayakarta menjadi Batavia.
Batavia saat itu tetap memilki peran penting, karena Belanda juga menjadikannya sebagai pusat aktivitas. Hingga akhirnyaterjadi peralihan kekuasaan pada saat Jepang masuk ke Indonesia dan berhasil mengusir Belanda.
Selama masa Jepang, ada beberapa perubahan yang terjadi dengan Batavia. Bangsa Jepang ingin menghapuskan semua hal yang berbau Belanda, termasuk nama Batavia. Oleh karena itu diganti menjadi Jakarta.
Pada saat masa perjuangan kemerdekaan, Jakarta tetap menjadi acuan pergerakan para pahlawan. Bahkan Jakarta dipilih menjadi tempat untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, rumah Presiden Soekarno.
Sejak tanggal 17 Agustus 1945, ditetapkanlah Jakarta sebagai ibu kota negara dan pemerintahan Indonesia. Jakarta memilki dengan dua peran penting sekaligus, yaitu sebagai ibu kota negara dan provinsi mandiri yang harus memberdayakan daerahnya.
Gambaran Kota Jakarta
Secara geografis wilayah Jakarta terletak antara 106 22’ 42” BT sampai 106 58’ 18” BT dan -5 19’ 12” LS sampai -6 23’ 54” LS. Memiliki luas wilayah + 650 km2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang ada di teluk Jakarta.
Daerah perbatasan Jakarta yaitu dengan Laut Jawa pada sebelah utara, dengan Kabupaten Bekasi pada sebelah timur, dengan Kabupaten Borgor pada sebelah selatan, dan dengan Kabupaten Tangerang pada sebelah barat.
Jika dilihat dari topografi, Jakarta masuk kedalam daerah dataran rendah dan landai. Ketinggian tanah dan pantai hingga banjir kanal sekitar 0-10 meter di atas permukaan laut, diukur dari titik nol Tanjung Priok.
Sedangkan dari banjir kanal hingga batas paling Selatan Jakarta antara 5-50 meter di atas permukaan laut.
Kultur Masyarakat Jakarta
Sebagai kote besar, Jakarta menjadi akses masuk yang cukup besar terhadap masuknya budaya dari luar kota maupun luar negeri. Masyarakat yang heterogen pun membuat Jakarta memiliki kultur masyarakat yang beragam.
1. Suku di Jakarta
Suku Betawi adalah orang-orang asli yang tinggal di Jakarta. Kehadiran orang Melayu, Arab, Sunda, Jawa, Bali, Bugis dan lainnya mengakibatnya adanya interaksi berlanjut dalam hubungan perkawinan.
Sehingga suku Betawi telah memiliki percampuran dengan suku luar. Namun ini semua semakin memperkaya khasanah budaya Betawi.
2. Bahasa Jakarta
Bahasa Betawi memiliki dialek yang campur aduk. Ini menjadi cerminan dari kondisi suku Betawi yang dipengaruhi oleh berbagai unsur dari pendatang seperti Arab, Cina dan Portugis. Sehingga terjadi perkawinan silang yang secara tidak langsung mempengaruhi kosa katanya.
Selain itu, bahasa Betawi juga dapat dikatakan sebagai anak bahasa Melayu, sehingga beberapa katanya ada yang mirip dengan bahasa daerah lainnya seperti Sunda, Jawa atau daerah lainnya.
Karakter suara yang dikeluarkan biasanya keras dan penuh banyolan, sehingga bahasa Betawi kerap mendatangkan suasana keakraban dan terbuka. Tapi tetap bahasa Betawi pun memiliki strata kepantasan dengan lawan bicara.
3. Rumah Adat
Rumah adat suku Betawi disebut dengan Rumah Kebaya. Ciri khas yang unik terletak di bagian atapnya yang miring dengan pelana yang dilipat. Ketika dilihat dari samping, lipatan-lipatan itu terlihat seperti lipatan baju kebaya, Itulah sebabnya diberi nama kebaya.
Rumah kebaya dapat dilihat di sinetron-sinetron jadul seperti Si Doel anak sekolaha, kecil-kecil jadi manten dan sinetron bertema kehidupan orang betawi.
d. Maskot Kota Jakarta
Ondel-ondel merupakan pertunjukan khas Betawi yang menggunakan boneka besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan diameter sekitar 80 cm. Badannya terbuat dari bambu yang dianyam dengan ruang didalamnya untuk rang yang menggerakkan boneka.
Badan boneka dipercantik dengan menggunakan pakaian khas Betawi. Kepalanya terbuat dari kayu berupa topeng yang diberi cat merah untuk laki-laki dan putih untuk perempuan.
e. Kuliner Khas Betawi
Nasi Uduk Khas Kota Jakarta
Nasi uduk menjadi salah satu makanan khas Betawi. Bahan dasar yang berasal dari beras dengan bumbu rempah serta santan, disajikan dengan ragam lauk yang menggunggah selera dapat dinikmati untuk santap pagi, siang ataupun malam hari.
Soto Betawi
Soto Betawi. Soto ini memiliki keunikan yaitu kuah santan dengan isian daging sapi lengkap dengan jeroan dan organ lainnya. Terdapat juga campuran daging ayam yang dibumbui rempah yang sangat menggugah selera.
Kerak Telor
Kerak telor. Makanan ini terbuat dari campuran tepung beras ketan putih, telur ayam atau bebek, dan serundeng ebi. Cara masaknya sangat unik, yaitu dengan menggunakan arang dan anglo dan adonan dibiarkan setengah kering atau menjadi kerak.
Semur Jengkol
Semur jengkol. Ini merupakan makanan favorit masyarakat Betawi yang dapat menggugah selera makan. Walau mengeluarkan aroma khas, tetapi jengkol dapat menjadi kuliner yang lezat dan nikmat jika diberi bumbu dan rempah yang pas.
Ciri Khas Provinsi DKI Jakarta
Jakarta sebagai daerah metropolitan tentu memiliki ciri khas yang tak lepas dari kecanggihan dan perkembangan infrastruktur yang cepat. Banyak fasilitas hadir untuk memudahkan masyarakat dengan mengguunakan berbagai kecanggihan teknologi.
Jakarta dipenuhi dengan gedung bertingkat, mall dan juga perkantoran yang dilengkapi dengan fasilitas memadai. Walau demikian, Jakarta belum bisa melepaskan diri dari permasalahan kemacetan.
Saat ini pemerintah tengah berupaya untuk mengatasi kemacetan dengan memperbaiki dan melengkapi kebutuhan alat transportasi umum yang nyaman untuk masyarakat Jakarta.
Daftar Kabupaten/ Kota Administrasi Jakarta
Pemerintahan Jakarta terdiri dari 1 kabupaten adminsitrasi dan 5 kota admisnistrasi.
- Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
- Kota Administrasi Jakarta Barat
- Kota Administrasi Jakarta Pusat
- Kota Administrasi Jakarta Selatan
- Kota administrasi Jakarta Timur
- Kota Administrasi Jakarta Utara
Demikian artikel singkat yang membahas tentang kota Jakarta, mulau dari peta Jakarta, sejarah jakarta, kuliner, rumah adat dan hal-hal lain tentang provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Rasyid Baswedan ini.
